Blogroll

Flyff Chinese Magnifying Glass

Jumat, 31 Oktober 2014

The adventure of the Blue Carbuncle

Petualangan Carbuncle Biru atau dalam bahasa inggris  The Adventure of Carbuncle pertama kali di publikasikan di majalah The Strand pada bulan Januari tahun 1892. cerita ini masuk ke dalam buku kumpulan cerita pendek The Adventure of Sherlock Holmes yang di terbitkan di Inggris pda tanggal 14 Oktober 1892.berikut adalah ceritanya selamat membaca

PETUALANGAN CARBUNCLE BIRU
Itu terjadi dua hari setelah Natal. Aku memutuskan untuk mengunjungi temanku Sherlock Holmes, Detektif pribadi yang terkenal.
Ketika aku memasuki ruang tamu, Holmes sedang duduk santai di sofa. Dia sedang merokok dengan pipanya. Disamping sofa ada kursi. Sebuah topi mengantung disandaran kursi. Topi itu kelihatan tua dan kotor.


Holmes menatap topi itu.
“Apakah kamu sibuk pagi ini, Holmes?” Aku bertanya.
“Tidak, Watson.”  Jawab Holmes. “Aku senang kamu datang, lihat topi ini. Ini sangat menarik.”
“Mengapa itu sangat menarik?” Aku bertanya. “Kepunyaan siapa topi itu?”
“Aku tidak tahu.” Jawab Holmes. “Tapi Peterson, portir yang ada di apartemen ini, menemukannya. Dia juga menemukan seekor angsa dengan topi.”
“ Sebuah topi dan seekor angsa!” Aku terkejut. “Aneh, bagaimana Peterson menemukannya?”
“Malam sebelum Natal.” Kata Holmes, “Peterson pergi ke pesta. Setelah selesai, dia berjalan pulang sepanjang jalan Tottenham Court. Pria tinggi berjalan didepannya. Pria ini membawa angsa putih besar diatas pundaknya.”
“Tiba-tiba...” Holmes melanjutkan, “Muncul sekelompok laki-laki muda. Mereka mencoba menyerang pria tinggi itu. Mungkin mereka ingin mengambil angsa itu. Pria tinggi itu meletakkan tongkatnya. Tetapi tongkatnya mengenai jendela toko dibelakangnya. Pecahan kaca jatuh kejalanan dengan suara keras.”
“Pria tinggi itu menjadi sangat ketakutan, dia meletakkan angsa itu dan melarikan diri. Peterson menuju kearah sekelompok laki-laki muda itu. Ketika mereka melihatnya, mereka juga melarikan diri. Mungkin mereka menyangka Peterson adalah seorang Polisi.”

“Apa yang dilakukan Peterson kemudian?” Aku bertanya.
“Dia membawa topi dan angsa itu kepadaku pada Natal pagi.” Jawab Holmes. “Sebuah label terikat di kaki angsa itu. Dilabel tertulis ‘Untuk Mrs. Henry Baker’, dan inisial ‘H.B’ tertulis didalam topi itu.”
“Jadi pemilik dari topi itu pastilah Mr.Henry Baker.” Kataku “Dan angsa itu pastilah hadiah untuk isterinya,tetapi ....Holmes,dimana angsa itu?”
“Peterson dan keluarganya menyantapnya sekarang.” Holmes menjawab.
Tiba-tiba pintu terbuka dan seorang pria masuk terburu-buru, dia adalah Peterson. Dia kelihatan sangat gembira.
“Angsa...... Mr.Holmes!Angsa!” Dia berteriak.Kami terbelalak keheranan melihat Peterson.
“Apa yang terjadi pada angsa itu?” Tanya Holmes.
“Lihat, Tuan!” Kata Peterson. “Lihat apa yang ditemukan isteriku didalam angsa itu.”
Peterson membuka tangannya.Ditelapak tangannya, Aku melihat batu permata biru yang indah. Berlian itu bersinar dan berkilau dengan sinar-sinar yang menakjubkan.
“Apa ini, Holmes?” Aku bertanya. “Apakah Berlian?”
Holmes tersadar kemudian
“Bukan, Watson.” Dia berkata. “Ini bukan Berlian. Ini adalah Batu Biru Delima.”
“Batu Biru Delima!” Kataku. “Apa itu?”
“Itu sangat terkenal, Permata yang tidak biasa.” Jawab Holmes “Itu milik seorang wanita kaya, Countess Morcar. Tetapi itu dicuri minggu lalu.”


Holmes berdiri dan menuju ke meja tulisnya. Dia membuka laci dan mengambil koran. Koran lima hari lalu.
“Baca ini.” Kata Holmes.
 

“Ini misteri yang sangat aneh.” Kata Holmes. “Kita menemukan Batu Biru Delima didalam tubuh Angsa! Tetapi bagaimana bisa didalam sana?”
Holmes berfikir beberapa waktu.
“Kita tahu angsa itu milik pria bernama Henry Baker,kita harus menemuklan Henry Baker dulu. Kita harus melihat apakah dia tahu tentang Batu Biru Delima.”
“Tetapi bagaimana kita menemukan Henry Barker?”Aku bertanya.
“well..iklan di koran.” Jawab Holmes.
Holmes mengambil pulpen dan beberapa lembar kertas dan ditulisnya iklan :

Ditemukan di Jalan Tottenham Court pada malam natal seekor angsa dan sebuah topi hitam Mr.Henry Baker dapat  mengambilnya jika dia datang di 221B,Baker street pada 6.30 malam ini.

“Sekarang........Petersson.”Kata Holmes ,”Tolong pergi ke agen iklan koran.Aku ingin iklan ini dicetak di semua koran malam.Kemudian kembali kesini.Juga ambil uang ini dan beli angsa satu lagi.Aku ingin angsa itu untuk Mr.Henry Baker.”Ketika Peterson akan pergi, Holmes berkata
“Watson, jika Henry Baker datang malam ini, kita akan memberinya ujian yang sederhana.”
“Ujian seperti apa?”Aku bertanya.
“Sebuah ujian untuk melihat apakah dia mengetahui tentang Batu Biru delima.”Jawab Holmes. “tapi sementara itu kita harus menunggu.”
Aku ada beberapa pekerjaan yang dilakukan, jadi aku pergi keluar. Tapi sekitar jam 6.15 aku kembali ke Baker Street. Pria tinggi sedang berdiri menunggu disamping apartemen Holmes.Kami pergi kedalam bersama.
“Selamat malam,Watson.”Kata Holmes, “Dan anda, Tuan.....apakah anda Mr,Henry Baker?”
“Ya...”Kata pria itu. “Aku, Henry Baker. Aku membaca iklanmu....iklan tetang sebuah topi dan seekor angsa.”
“Silahkan duduk,Mr.baker.”Kata Holmes,dia mengambil topi hitam diatas kursi.”Ini topi anda?”
“Ya.”Kata Pria itu.
“Bagus sekali!” teriak Holmes, “Tetapi saya minta maaf tentang angsa anda.Kami telah memakannya.”
“Kau telah memakannya!” Pria itu berdiri dari kursinya.
“Ya.Kami telah memakan angsa itu sebelum dagingnya keburu busuk.Tetapi kami telah membeli seekor Angsa segar untuk anda. Itu diletakkan diatas meja disana. Kami masih menyimpan bulu,kaki dan kepala angsa anda, apakah anda ingin mengambilnya?”
Henry Baker kemudian tertawa
“Tidak, terima kasih.”katanya, “Semua itu tidak beguna bagiku, saya sangat senang untuk mengambil angsa yang ini, terima kasih banyak.”
“Bagus..”Kata Holmes, “Baiklah....ini topi dan angsa anda, ngomong2...angsa anda sangat lezat,dimana anda membelinya?”
“Baiklah.”Jawab Baker, “Aku mendapatkannya dari Mr.Windigate,pemilik Restoran Alpha, dekat museum Inggris, Mr.Windigate bergabung klub Angsa untuk pelanggannya.”
“Apa...’klub Angsa’?” Aku bertanya.
“Baiklah.” Jawab Baker, “Seekor angsa sangat mahal, kau tahu.Dan klub Angsa adalah cara untuk menabung uang untuk membeli seekor angsa saat Natal. Setiap anggota di klub Angsa membayar Mr.Windigate beberapa sen setiap minggu.  Mr.Windigate menggumpulkan uang minggu demi minggu. Saat Natal, cukuplah uang untuk membeli seekor angsa untuk setiap orang di klub. Mr.Windigate membeli Angsa,jadi setiap anggota diklub mempunyai daging angsa untuk dimakan di hari Natal.”
Ketika Baker telah pergi, Holmes berkata,
“Baiklah....Watson,Baker tidak tahu apa2 tentang Batu Biru Delima,dia tidak tertarik angsanya yang hilang. Dia hanya ingin makan daging angsa, dia senang mendapatkan angsa yang baru.”
“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?” Aku bertanya.
“Henry Baker memberitahu kita bahwa angsanya dari restoran Alpha milik Mr.Windigate.” Jawab Holmes, “Sekarang kita harus pergi dan melihat Mr.Windigate, kita harus bertanya padanya beberapa pertanyaan tentang Angsa ini, Ayo!”Saat itu dingin, malam cerah dan bintang bersinar terang. Kami berjalan cepat ke restoran Alpha, dekat Museum Inggris. Didalam restoran, pria dengan wajah merah sedang menyiapkan bir. Pria berwajah merah itu adalah pemiliknya, Mr.Windigate. Kami memesan  dua gelas bir.
“aku berharap bir mu bagus untuk angsa anda.”kata holmes.
“Angsaku?” Kata Pemilik terkejut.
“Ya, teman kami, Henry Baker memberitahu saya tentang klub angsa anda, dia berkata angsa anda sangat bagus.”
“oh...aku tahu.” Kata Mr.Windigate, “Tapi angsa itu bukan dari sini, aku membelinya dari pedagang di pasar Covent Garden.”
Holmes tersadar kemudian
“Apakah anda  ingat nama pedagang itu?” Dia bertanya.
“Ya.” Jawab Mr.Windigate, “ Namanya Breckinridge.”
“Terima kasih banyak.”Kata Holmes, “Ayo...Watson!”
Kami menuju ketepi jalan
“sekarang, watson.”Kata Holmes, “Kita harus menemukan pedagang yang bernama Breckinridge di pasar Covent garden. Windigate membeli angsa  dari Breckinridge . Jadi mungkin Breckinridge tahu sesuatu tentang Batu biru Delima.”
Kami berjalan melewati banyak jalanan sempit. Tidak lama kami sampai di Convent Garden, disana banyak kios didalam pasar. Aku melihat nama “Breckinridge” disalah satu kios.
Seorang pria baru saja akan menutup daun penutup jendela kios.
“Selamat sore.” Kata Holmes dengan suara ramah,”Apakah anda Mr. Breckinridge?”
“Benar.” Jawab pria itu, “Apa yang anda butuhkan?”
“Apakah anda mempunyai beberapa angsa?” Tanya Holmes.
“Tidak.” Kata pria itu, “Aku telah menjual semua angsaku.”
“Sayang sekali.” Kata Holmes, “Pemilik Restoran Alpha, Mr.Windigate, menyarankannku datang kepadamu, dia mengatakan bahwa angsa2 anda sangat bagus. Darimana anda mendapatkan angsa2 itu?”
Diluar dugaanku, Breckinridge tiba-tiba menjadi sangat marah.
“Aku tidak akan mengatakan padamu.” Katanya, “Orang terus menanyakan pertanyaan tentang angsa itu, mengapa setiap orang sangat tertarik  dengan mereka?”“Aku tidak mau mengatakan apa2 padamu.” Ulang Breckinridge, “Terlalu banyak orang bertanya pertanyaan tentang angsa itu.”
“Aku tidak tertarik dengan orang lain.”Kata Holmes, “tapi aku akan membuat taruhan  denganmu, aku bertaruh padamu lima poundsterling bahwa angsamu berasal dari peternakan luar London. Angsa terbaik selalu berasal dari pedesaan.”
“Kamu salah.” Kata Breckinridge, “Angsa yang dikirim ke Restoran Alpha bukan berasal dari luar London. Mereka berasal dari pedesaan.”
“Aku tidak percaya padamu.”Kata Holmes, “aku yakin mereka berasal dari luar London.”
Breckinridge tertawa.
“Baiklah.” Katanya, “Aku akan membuktikan kepadamu bahwa Angsa itu berasal dari London.”
Dia mengambil dua buku besar dan membuka salah satunya.
“Buku ini berisi daftar orang yang menjual angsa ku”katanya, “Nama yang bertinta merah adalah orang yang tinggal di London.Baca nama yang ketiga dari daftar”.
Holmes mengambil buku itu dan membacanya.
“Mrs.Oakshott,117 Brixton Road. Nama ini ditulis dengan tinta merah, jadi itu berarti Mrs.Oakshott tinggal di London”.
“Itu benar”,kata Breckinridge, “Sekarang mari kita lihat dibuku lainnya, buku kedua menunjukkan tanggal aku membeli angsa. Lihat tanggal 22 Desember. Kira kira apa dibalik tanggal itu?”
Holmes melihat buku kedua dan membacanya.
“ 22 Desember. Dibeli dari Mrs.Oakshott, 24 angsa seharga 7 shillings dan 6 peny setiap ekor. Dijual untuk Mr.Windigate restoran Alpha.”
“Nah!” kata Breckinridge, “Aku betul . Aku membeli angsa dari Mrs.Oakshott. Mrs.Oakshott tingal di London. Jadi aku menang taruhan. Sekarang beri aku uang”.
Holmes tidak berkata apapun. Dia mengambil sebuah koin emas dari kantongnya dan melemparkannya kedepan Breckinridge.
Kemudian kami pergi.Beberapa meter, kami berhenti di bawah tiang lampu kemudian kami berdua mulai tertawa.

“kau sangat cerdik, holmes” kataku.
“Breckinridge menolak untuk mengatakan siapa menjualnya angsa. Jadi kamu membuat taruhan dengannya. Tapi taruhan itu benar-benar trik.”
“benar..”kata Holmes.”aku kalah taruhan tetapi aku menemukan dari mana angsa itu berasal.”

Tiba-tiba kami mendengar suara marah di belakang kami. Seorang pria berdiri  di depan kios Breckinridge. Pria itu kecil dengan wajah yang tajam runcing. Dia sedang berdebat keras dengan Breckinridge.

“Satu dari angsa-angsa itu adalah milikku!!” Kata pria itu.”katakan padaku, kepada siapa kau menjualnya??”
“aku tidak memberitahukanmu!” jawab Breckinridge “ jangan kembali lagi ke sini, jangan bertanya padaku lagi tentang angsa itu, sekarang pergi atau aku panggilkan polisi!!!”

Orang itu berbalik dan lari menuruni jalan yang gelap.

“Ayo Watson !” kata Holmes “mari kita ikuti pria itu!”

Kami lari setelah pria itu.Ketika kami sampai di pria itu, Holmes meletakkan tangannya di bahu pria itu, pria itu terkejut. Wajahnya pucat dan takut.

“siapa kamu? Apa yang kamu inginkan?” katanya pelan.
“maafkan saya” kata Holmes, “tapi menurutku kamu tertarik pada beberapa angsa, atau lebih tepatnya satu angsa yang spesial. Seekor angsa yang Breckinridge beli dari nyonya Oakshortt dari jalan Brixton.”
“Oh tuan” kata pria itu. “Saya sangat tertarik untuk menemukan angsa itu, dapatkah kamu menolongku?”
“Mungkin aku bisa” jawab Holmes. “tapi pertama kamu harus mengatakan padaku siapa namamu.”
“Namaku adalah James Ryder.” Kata pria itu.
“James Ryder!” ulang Holmes, “aku tahu nama itu, ya....aku ingat, itu yang ada pada cerita di koran tentang perampokan permata, kamu adalah manager bawah di Hotel Cosmopolitan. Batu biru delima telah dicuri dari hotel. Ikut kami tuan Ryder, aku ada beberapa pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepada anda !" Kami akhirnya tiba di baker street "di sinilah kita!" Kata holmes dengang riang saat kami memenuhi ruangan itu. "Silahkan duduk nah, sekarang! Kau ingin tahu apa yang terjadi pada angsa" itu?" "Bisakah kau beri tau ke mana perginya angsa itu?" "Angsa itu pergi ke sini" "ke sini?" "Ya dan kami tahu rencana mu Ryder permainan mu sudah selesai" kata holmes pelan. Ryder tiba" melempar dirinya ke karpet dan mencengkeram lutut temanku "demi tuhan kasihanilah!" Jeritnya."Kembalilah ke kursimu" kata holmes tegas. Kemudian si Ryder bercerita semua yang terjadi. "Dan lalu, tentu saja aku kemudian melihat semuanya dan berlari secepat yang bisa di lakukan kaki ku ke brickenridge ini, tapi dia sudah menjual semua angsa itu yang seperti kau dengar malam ini.yah dia selalu menjawabku seperti itu. Adikku mengira aku gila aku pun juga berpikir demikian dan sekarang aku melabeli diriku sendiri sebagai pencuri, tanpa pernah bersentuhan dengan kekayaan. Tuhan tolong aku! Tuhan tolong aku!" Dia langsung terisak-isak dengan wajah yang dibenamkan ke dalam pangkuannya. Tiba" suasana hening hanya terdengar suara ketukan tangan temanku tiba" dia berdiri dan membuka pintu lebar" "keluar" katanya "apa, sir! Oh, tuhan memberkatimu" "tidak sepatah kata pun keluar!"

0 komentar:

Posting Komentar